Assalamualaikum wr. wb.
To the point aja..
Tepat pada tanggal 21 Desember 2012, sahabat gue si Dina bulet ulang tahun. Dan seperti yang sudah diketahui banyak --atau bahkan semua-- orang di Indonesia, orang yang berulang tahun pastilah bertambah umur, bertambah dewasa, dan juga bertambah jelek pastinya setelah teman temannya datang sambil membawa ramuan ajaib yang dapat membuat si 'korban' menjadi gembel dalam sekali siram.
Itu jahat, tapi memang benar adanya.
Teman teman gue, dan gue (pastinya~) memang ingin membuat Dina bulet jadi gembel. Gue harus membalaskan dendam kesumat gue karena dia telah menyiram gue dengan 'ramuan' yang gue ngga tau isinya apa, pokoknya ramuan laknat itu telah melumuri hampir seluruh bagian tubuh gue dan sukses membuat badan gue jadi ijo, kaya Hulk. Dan karena gue tau kalau sahabat gue yang lain --yang juga merupakan korban ramuan laknat si bulet-- itu menyimpan dendam yang sama... Akhirnya kita menyatukan tekad untuk melakukan sebuah misi.
Anjrit, gue lebay banget ya -_-
Pada tanggal 23 Desember 2012, dua hari setelah kiamat yang jatuh pada hari minggu, gue dan Tuti berencana untuk menjenguk nyokapnya Yuka. Nyokapnya Yuka di rawat di sebuah rumah sakit yang lumayan deket dari rumah gue.
Dari malam sebelumnya, gue dan Tuti udah mempersiapkan semuanya (mungkin), mulai dari 'mau bawa apa kesana?' , 'ketemuan dimana?' , 'jam berapa?' , dsb. Intinya, dia yang repot, dia yang belanja buah, dan dia juga yang udah nyampe duluan dan nungguin gue. Haha, gue emang ngaret~
Pada saat kita bertemu, dia langsung menceritakan masa masa 'indah' nya selama kuliah. Tuti melanjutkan kuliah di sebuah universitas swasta dengan jurusan Teknik Industri. Tuti cerita tentang pengalamannya selama satu semester ini yang 'sangat menyenangkan' baginya... dan mendengar itu semua... gue cuma bisa ketawa dan agak prihatin.
Oke, skip bagian ini...
Yuka kemudian datang beberapa menit kemudian, bersama pacarnya, tentu saja. Dan pada saat Yuka datang dan menyapa kami, tiba-tiba Tuti teringat sesuatu...
Dia lupa mencabut lebel harga buahnya.
Oke, dia panik, gue panik, dan Yuka sama pacarnya malah ngeliatin aja gitu woles banget, tanpa tau kalau kita lagi panik. Akhirnya, dengan muka yang kurang meyakinkan, gue bilang mau ke toilet... dan untungnya Tuti mengerti kalau itu adalah kode yang kalau di terjemahin kedalam kamus gue adalah; 'KITA HARUS COPOT LEBEL INI DI TOILET, SEKARANG, GIRLS! GECE!'.
Setelah selesai mencabuti lebel dari plastik buah --yang menyebabkan plastik buah anggur agak tersobek sedikit karena Tuti mencabutnya dengan tenaga anak Tekhnik-- , kita kembali kepada Yuka dengan tampang polos. Kita kemudian di bawa oleh Yuka menuju lantai dua, dimana nyokapnya di rawat. Sesampainya di lantai dua, pak satpam ternyata hanya mengijinkan satu orang saja yang boleh masuk
Setelah ngedip ngedip berargumen sama satpam, akhirnya dibolehkan masuk dua orang dua orang.
Oke, gue buat lebih simpel karena gue males nulis banyak banyak;; Jadi;
Kita mengunjungi nyokapnya Yuka --> Basa basi --> Gue bingung mau ngomong apa --> Akhirnya Tuti yg banyakan ngomong --> Gue dan Tuti balik --> Nyokapnya Yuka sepertinya tidak sadar dengan plasti anggur --> Kita balik ke rumah masing- masing.
Kita mengunjungi nyokapnya Yuka --> Basa basi --> Gue bingung mau ngomong apa --> Akhirnya Tuti yg banyakan ngomong --> Gue dan Tuti balik --> Nyokapnya Yuka sepertinya tidak sadar dengan plasti anggur --> Kita balik ke rumah masing- masing.