Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Jadi gue puya teman kantor, sebut saja Bunga. Bunga ini adalah salah satu dari kaum minoritas, yang mana, hampir seluruh orang satu tim (berisi 17 orang) adalah penggemar anime dan drama jepang, sedangkan doi adalah penggemar korea.
Gue tidak menganggap Bunga adalah orang yang gimana-gimana, karena menurut gue; adalah hal yang wajar jika memiliki hal yang berbeda dari orang lain. Menurut gue, perbedaan itu bagus asal saling menghargai. Dan gue, sebagai penggemar anime dan drama jepang--meskipun tidak fanatik--juga menghargai Bunga sebagai kaum minorita. Makanya, pada suatu hari, ketika kita sedang santuy dan topiknya juga tentang jejepangan, gue bertanya kepada Bunga "Kenapa deh kok kamu ngga suka drama sama anime jepang?", yang mana kemudian direspon dengan logat Medannya yang kentara banget "Anime sama Drama Jepang, tuh, aneh, loh, kak, menurut aku. Ngga suka aku." begitu.
Lalu, salah satu teman kantor gue yang lain nyeletuk. "Lo ga suka budayanya, ya?"
"Iya." Jawab Bunga. "Aneh aja. Kayak, respon mereka itu nggak realistis menurut aku."
Terus gue ketawa, karena mengingat scene-scene dari anime dan drama yang gue tonton. Memang sering dari beberapa scene tersebut menampakkan respon yang tidak realistis. Contohnya gini; ada kucing nih tiba-tiba lompat di depan satu karakter di drama atau anime. Kalau respon orang Indo, antara menghujat, menyebut nama tuhan, nyebut kelamin, atau nama makanan... kadang ada juga yang nyebut nama orangtuanya, ga paham juga deh gue. Intinya, ada aja yang disebut kalau kaget, tuh. Dan biasanya ucapannya panjang wkwk. Sedangkan, kalau di drama dan anime jepang, biasanya si karakter cuma teriak "Kyaa!" dengan imut, atau pegangan ke suatu tempat atau orang, atau kadang jatoh ga jelas gitu. Pokoknya, responya sangat simpel dan terkadang imut--menurut gue. Kadang memang ada drama atau anime yang kalau kaget tu karakter kek bar-bar gitu teriak-teriak, tapi, rata-rata di anime dan drama yang gue tonton, sih, begitu.
Sungguh perbedaan budaya yang lucu.
Setelah itu, gue mulai minta drama korea yang disukai Bunga, tentunya setelah menyesuaikan dengan genre yang gue suka. Salah satu teman kantor gue yang lain--yang merupakan penyuka segala jenis...film dari negara manapun--juga memberikan rekomendasi drama korea yang menurut doi bagus.
Gue jadi merasa terkoreanifikasi kan. Merasa menjadi murtad dari haluan gue yang awalnya adalah penyuka jejepangan wkwk.
Ngomong-ngomong soal respon dari karakter di anime dan drama jepang, gue punya seorang teman, sebut saja namanya Mawar. Mawar adalah teman gue dari jaman gue masih suka maen berbi-berbi an sampe sekrang sukanya karoke mulu buset. Dia juga sama kek gue, suka drama dan anime jepang. Bedanya, doi agak hardocre. Dia mengikuti budaha jepang to the next level, sampai dia benar-benar menerapkan budaya tersebut di dunia nyata.
Hal yang gue sebutkan tentang respon dari orang jepang di anime dan drama, adalah hal yang dipraktekkan oleh Mawar ketika dia kaget. Orang seperti Bunga yang ngga kenal sama Mawar, ketika melihat respon tersebut pasti akan mikir 'Dih sok imut banget nih orang', 'Alay' atau semacamnya.
Padahal mah memang bener wks.
Canda.
Maksud gue, dia tidak melakukan tersebut karena dibuat-buat. Memang budaya tersebut sudah tertanam pada dirinya. Pasalnya, ketika jaman gue maen berbi tu, si Mawar ini udah suka banget sama drama dan anime jepang. Sedangkan gue, salah satu tontonan jepang yang gue tonton adalah mereka-mereka yang ditayangin di tv aja. Kalau Mawar, doi beli CD di abang-abang buat dia tonton dan dipraktekkan di kehidupan nyata.
Lucu. Gue harap Bunga dan Mawar bisa bertemu suatu hari nanti, untuk mendiskusikan perbedaan budaya yang mereka anut. Atau mungkin saling menghujat karena perbedaan itu? wks.
Ini jam setengah tiga pagi, dan gue kepikiran tentang hal ini, jadinya langsung buru-buru nulis biar ga lupa wkwk.
Sekian tulisan singkat ini.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.