Asal Tulis Apa yang Ada di Otak

By Ratna - September 06, 2014

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Masa gue baru buka-buka postingan lama di blog ini dan menyadari bahwa tulisan gue makin kesini makin penuh dan panjang-panjang. Hal tersebut membuat gue berpikir akan dua kemungkinan; pertama, ide untuk menulis semakin banyak hingga membuat paragraf dan komponennya menjadi banyak atau kedua, gue telah tumbuh menjadi seorang gadis yang doyan curhat ngga jelas di blog yang ngga ada yang baca.

Gue yakin jawaban yang tepat pasti yang kedua.

Ngomong-ngomong sekarang sudah
hampir jam setengah dua dan gue belum tidur. Padahal besok (atau sekarang?) itu hari sabtu dan ada Digimon sama Conan yang tayang pagi, dan kalo gue belum tidur pasti nanti gue ngga sempet nonton karena ketiduran pas jam tujuh paginya. Okesip. Itu adalah akibat dari mahasiswi yang libur tiga bulan tanpa melakukan hal-hal yang produktif.

Bicara soal produktif, waktu kumpul sama temen-temen SMA beberapa waktu yang lalu, Siska sama Nogo katanya main ke rumah Bu Tet*y, sang guru kimia SMA, buat lebaranan. Lalu gue yang kaget langsung berucap dengan nada panik "Ya Allah, Sis! Kamu ngga apa-apa?", dan Siska menjawab dengan nada lebay "Gapapa, Rat" dan percakapan pun berakhir dengan gue yang tidak menanyakan keadaan Nogo sama sekali.

Oke, itu ngga ada hubungannya dengan produktif, tapi gue pengen aja nulis tentang Bu Tet*ty karena sudah lama gue ngga ngomongin dia.

Si Nogo pada waktu itu menanyakan ke gue "Eh, ha ha ha ha. Hape lu masih yang itu?" dengan tampang nyolot khasnya dia haha. "Iyalah, hape lu mana?" jawab gue. Lalu dia tertawa sambil menutup mulutnya dengan punggung tangan "Heh heh. Iya lah" ucapnya dengan bangga sambil mengeluarkan HP Nokia jadul yang telah dia gunakan selama (kurang lebih) enam tahun yang mana HP malang tersebut telah memiliki luka gores di mana-mana. Mungkin bekas dianiaya HPnya Ketut yang kebetulan sama persis kaya punya Nogo. Nogo adalah orang yang hebat. Di saat semua orang (di situ) udah pada pake HP andro, bawa-bawa tablet, hanya dialah yang masih bertahan dengan HP jaman purbakala tersebut.

Oke stop. Gue ngga pantes ngatain dia karena gue juga masih pake HP yang ini ini aja dari SMA -_-

Em,
Mau ngomongin apa lagi, ya?

Oiya, beberapa minggu yang lalu gue memutuskan untuk membuat ulang video ulangtahun buat Sharah. Alasannya adalah, karena video yang rencananya mau gue kasih pas ulangtahun doi yang ke-17 itu ilang, dan gue lupa videonya tentang apa... yang ada malah mentahan fotonya aja tanpa ada mentahan projectnya. Dan karena gue mendapat ide baru untuk membuat video, maka video tersebut pun terlahir setelah beberapa jam (+ istirahat) berkutat di depan komputer.

Videonya tentang kisah cinta Sharah sama si ituuuu :"> pengen ketawa kalau inget pas dulu Sharah suka curhat tentang si itu ke kita-kita, karena si itu itu (?) kocak bet. Ah, gue jadi spoiler secara tidak tersirat. Tapi yaudah lah, kaga ada yang baca ini ~ fu~

Pas gue pengen buat videonya, gue sempet ragu apakah akan menggunakan foto-foto lama yang ada di folder project gue itu. Dan setelah lama bersemedi di kamar untuk memikirkannya, gue memutuskan untuk mengambil sedikit foto baru (buat jaga-jaga aja) /apa.

Ketika gue nge-stalk FBnya Sharah, gue nemu foto SMA gue pas lagi tugas kesenian. Kayanya itu foto pas kelas tiga, tapi gue ngga inget waktu itu gue lagi nugas apa, soalnya di foto itu, gue didandanin jadi mirip kaya kucing garong kurang tidur yang pengen jadi superman (karena gue pake jubah). Saat itu, gue bukannya ngambilin foto Sharah, tapi malah ngambilin foto gue itu, dan gue baru nyadar tujuan utama gue nge-stalk FB Sharah setelah gue matiin laptop. Parah. Gue jadi harus menghabiskan beberapa joule dalam tubuh gue buat nyalain laptop lagi.

Oke, jadi ini ceritanya udah selese, tapi gue bingung mau ngasih judul apa. Sebenernya emang masalah yang gue temui tiap kali menulis sebuah postingan atau essay itu adalah 'bingung mau ngasih judul apa'. Kalau pas gue nulis postingan gini mah judul ngasal juga ngga apa-apa ya, tapi kalo pas gue nulis essay (buat dinilai) itu yang paling berat. Masalahnya, bagus tidaknya sebuah judul, atau nyambung engga nya sebuah judul dengan isi daripada essay yang kita buat menentukan bagus tidaknya nilai yang akan diberikan dosen tersebut.

Pada suatu hari, ketika kelas gue diberikan tugas untuk membuat sebuah essay, gue dengan gamblang (dan tanpa berpikir dua kali) langsung mengambil "Tonari no Seki-kun" sebagai topik. Gue pikir, gue hanya akan menulis essay itu SATU KALI itu saja, tetapi kenyataannya adalah: gue harus revisi essay itu BERKALI-KALI sampe memenuhi syarat tulisan yang akademis, yang mana pada saat itu topik tulisan gue itu abis di-ceng-in sebagai tulisan non-akademis oleh teman gue yang laknat itu dan gue sempet takut kalo itu beneran ngga akademis, jadi gue nanya dosennya dan ternyata topik gue oke-oke aje.Hmph. Tapi alhamdulillah, pada akhir semester dosen tersebut memberikan gue nilai B. Dan teman gue yang ngatain itu? B juga wey HUAHAHAHA KITA SAMA YEAH!!!

Huft.

Jadi, setelah sekian paragraf gue mengetik, maka gue putuskan bahwa ini adalah judul terbaik. Okesip.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments