Gue seperti menjadi... Gangster

By Ratna - January 31, 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hari ini, pada saat merapihkan folder folder yang ada di Hardisc, gue menemukan foto foto gue sewaktu SMP. Foto foto gue dengan wajah yang sangat unyu, polos, dan tidak berdosa. Kebanyakan dari foto yang gue temukan itu adalah foto dengan trend pada masa itu. Iya, benar sekali, saudara saudara. Trend alay maksudnya.

Gue geli banget, sekaligus ketawa ngakak sambil menatap foto foto gue itu, sambil berfikir apakah yang difoto itu beneran gue atau itu adalah orang lain yang sengaja meminjam tubuh gue untuk menjatuhkan harkat dan martabat gue . (Ini gue nulis apaan sih?-__-)

Otak gue, secara otomatis langsung memainkan flashback tentang masa masa kelam SMP gue. Gue jadi ingat kalau dulu, gue merupakan anak yang sangat fleksibel. Fleksibel disini bukan berarti badan gue bisa melar kaya karet gitu, bukan... tapi; gue fleksibel karena gue adalah member dari beberapa kelompok di SMP gue.

Pada jaman gue SMP, kelompok --atau bahasa gaulnya geng-- sedang merambah (sepertinya, sih..?), kadang anak anak membentuk pasukan sendiri dan menyebut mereka sebagai suatu geng, atau mungkin geng itu adalah suatu sebutan dari orang lain terhadap beberapa orang yang sering terlihat jalan bersama. Ya misalnya aja; ada empat orang cewek yang selalu jalan bersama, kemana mana bareng. Ke pasar lembang bareng, ke terminal rambutan bareng, ke WC bareng, sampe nikahnya juga bareng. Biasanya, orang lain yang melihat mereka akan dengan sendirinya memberikan julukan atau mencap mereka sebagai satu geng, biar nge-gossipinnya jadi gampang . 

Dan gue, entah kenapa dan bagaimana bisa terdaftar di dalam empat geng di sekolah gue. Geng gue waktu itu adalah; R4, Katie nd Radya, Ujank Family dan De'Raafh. Wow, eh maksud gue 'wew', karena dulu kata 'wow' belum nge-hits.

Oke gue ulangi;

Wew, gue merasa seperti menjadi gangster. 

Ini keren. 

Dan karena gue sedang ngga ada kerjaan, dan gue sangat senang karena baru saja selesai menonton Inazuma Eleven ep 39 tanpa sub , maka gue akan menjelaskan tentang ke-empat geng tersebut.

1. R4
R4 (baca: RAPAT) adalah sebuah geng yang beranggotakan empat orang perempuan semok kece. Dan sesuai namanya , selain beranggotakan empat orang, anggota R4 juga merupakan perempuan yang memiliki nama dengan awalan huruf 'R'. Anggota R4 adalah; Raditha, Rahmaniza (a.k.a Niza), Rania, dan gue. 

Tunggu, R4 ngga ada hubungan sama sekali dengan F4, dan juga bukan F4 versi cewek, bukan, bukan banget. Gue ngga tau apa apa soal F4. Satu satunya hal yang gue tau adalah F4 main di film 'Meteor Garden', dan salah satu personilnya bernama Tomingse. Gue ngga tau penulisan nama gue betul atau engga, yang penting begitu cara bacanya.

Oke, gue ngga mau mempromosikan F4, jadi balik ke R4.

Di R4, entah kenapa Raditha memposisikan dirinya sebagai anak. Jadi, orang selain dia (yaitu; Rania, Niza, dan gue) berperan sebagai ibunya. Gue juga ngga ngerti gimana caranya gue, Niza dan Rania bisa berkolaborasi dalam melahirkan manusia semacam Raditha. Masalahnya tiga rahim satu anak... Sihir macam apa ini?!

Dan Raditha, memanggil gue , Niza dan Rania dengan panggilan 'ibu' dalam berbagai bahasa. Seperti; dia memanggil gue 'mommy', memanggil Niza 'bundo', dan memanggil Rania 'bunda'. Meski gue tidak ingat pernah melahirkan Raditha, namun bagaimanapun juga dia adalah anak gue... uhm... anak kami.

2. Katie nd Radya
Katie nd Radya adalah nama yang diciptakan setelah mengkolaborasikan nama dari tiap tiap anggotanya, yaitu; Yu[ka] , Chris[tie] , A[nd]ina . [Ra]tna dan Wi[dya]. Di dalam geng ini, setiap anggotanya tidak dipanggil dengan nama panggilan mereka yang biasanya, melainkan dipanggil berdasarkan nama mereka yang paling jelek, seperti; gue yang dipanggil 'Puspa' karena waktu itu lagi jamannya Band ST12 dengan lagunya yang berjudul 'Putuskan Saja Pacarmu (a.k.a) puspa'.... ini maksa banget. Selain itu juga, gue dipanggil dengan nama itu karena gue suka kucing.

Ada juga Yuka yang dipanggil Titin, diambil dari namanya Yuka Agus[tin] Chalistya. Kemudian ada Widya yang dipanggil Tuti, diambil dari namanya Widya Tri As[tuti]. Untung jaman gue SMP belum ada Agung Hercules dengan lagunya, kalau dia udah muncul, ngga kebayang gimana nasib dia setelah dicengin abis abisan ckck. Oh, kemudian, ada Andina yang dipanggil tumum. Kalau ini, gue ngga ngerti kenapa bisa dipanggil Tumum, padahal namanya Andina Mutia Karima... darimana kata 'Tumum' itu berasal?! masih misteri. Lalu.... yang terakhir, ada Chritstie yang dipanggil Jone... gue juga bingung kenapa dia bisa dipanggil Jone. Kabarnya, ini diambil dari nama Christ John (petinju), tapi ngga tau kenapa kata 'John' bisa bertransformasi menjadi 'Jone'.

Katie nd Radya selalu bersama, sampai sampai pada saat kita kelas 9, kita memasuki bimbel di BTA 8 bersama sama --semua, kecuali Dina--. Katie nd Radya berisikan orang orang pinter, dan cuma gue yang otaknya biasa aja. Waktu bimbel aja gue ngga ngerti sama sekali apa yang dijelaskan sama gurunya. Sebagai bukti dari ketidak pinteran gue, gue berakhir dengan masuk SMA swasta sementara teman teman gue masuk SMA Negeri --kecuali Jone--.

3. Ujank Family
Ujank Family berisikan empat orang perempuan kece. Geng ini terbentuk pada saat gue kelas 8 dan sepertinya masih bertahan sampai kelas 9. Dan seperti namanya; di dalam Ujank Family, semua --setiap anggota-- dipanggil dengan nama 'Ujank', seperti; Farisha Ghaisani (Ujank one) , gue (Ujank two), Rina Fitriana (Ujank three), dan Dearni (Ujank four). Dan karena kita sepertinya susah banget buat menyebutkan angka dan juga huruf 'U', maka kita memanggil satu sama lain hanya dengan 'Jank'. Sehingga pada saat kita duduk berempat kemudian salah satu manggil 'Jank,' dan semua bakal nengok karena merasa terpanggil.

Farisha, sebagai penemu Ujank Family berkhianat pada saat dia kelas 9. Dia membentuk geng baru dengan Andina dan anak kelas 9B (kelasan dia) lainnya. Sementara Rina si penggila Spongebob juga sudah beda kelas. Hanya gue dan Dearni (a.k.a Purbey) yang satu kelas di kelas 9A.

Oke, ini adalah geng yang paling menyedihkan...  Skip aja.

/brb ujan ujanan/

4. De'Raafh
Geng ini terbentuk setelah gue dan Purbey di khianati oleh Farisha (wakaka engga, bercanda, Ujank Family masih ada, kok.). Nama De'raafh diambil dari nama anggota genk yang beranggotakan lima cewek keren ini. yaitu [De]arni, [Ra]tna, [A]nnisa, [A]rimbi, dan [F]iki[h]. Ini adalah genk paling normal yang pernah gue masuki. Ini adalah sebuah geng normal dimana kerjaan kita hanyalah ngobrol, ngegosip, main dan belajar. Sungguh normal.

Gue ngga tau bagaimana genk ini bisa terbentuk, sepertinya itu adalah Fikih yang menciptakan nama tersebut yang pada akhirnya digunakan sebagai nama geng. Ambi si kepompong pernah secara non-official dinobatkan sebagai ketua geng, namun sepertinya dia tidak mau dan lebih memilih mengubah rambutnya menjadi kupu-kupu.

Mbi, aku bercanda !!!!!

Btw, Arimbi (a.k.a Ambi) memang suka dipanggil kepompong. Alasannya adalah rambutnya mirip seperti kepompong. Itu dulu, sekarang sudah tidak lagi. Dan hal yang menusuk hati gue adalah, sekarang Ambi terlihat sangat langsing dibandingkan gue yang bertambah bulet. Setelah gue kerumahnya, gue menemukan sebuah alat aerobik. Hmm... gue jadi curiga.

Kemudian Annisa dan Fikih adalah duo gossip handal. Mereka sangat dekat sekali, dan setiap kita jalan, pasti mereka jalannya berdampingan, dan mereka bergossip. Topik yang mereka bawakan adalah tentang cowok dan pacaran, dan karena waktu itu gue masih polos, gue tidak begitu mengerti apa yang mereka bicarakan. Iya, mereka seperti tumbuh dewasa sebelum waktunya.

Dan ada Purbey. Purbey adalah teman sebangku gue sebelum akhirnya tempat duduk gue dipindahin sama wali kelas gue dan gue harus duduk sama Nuning, dan Purbey duduk sama Jone. Purbey adalah orang yang gaje, dia juga merupakan mantan gue di Facebook. Iya, pada saat kelas 9 kita sempet in relationship gitu di FB, pertamanya gue yang ngeliat Fikih sama Annisa in relationship di FB pengen coba ikutan, dan akhirnya gue mengirim relationship invitation ke Purbey. Gue deg-deg-an, takutnya dia tidak membalas perasaan gue, namun akhirnya di accept. Dan kitapun jadian.

Hubungan kita sering putus-nyambung-putus-nyambung kaya lagunya BBB. Awalnya, gue yang sangat jahat memutuskan hubungan tersebut karena gue merasa bosan, namun tidak lama setelahnya, Purbey mengirimkan relationship invitation kepada gue. Dan kitapun balikan. Begitu seterusnya hbungan kita berjalan sampai pada akhirnya kita resmi putus pada saat kita memasuki SMA. 

Uh... bentar, gue mau muntah dulu.

...

Oke, dalam perkembangannya, geng ini cuma nama aja, karena gue juga masih tetep jalan sama temen SMP gue yang lain. Gue juga tidak pernah berbuat kejahatan atas nama geng, apalagi sampai bikin girlband dan nyanyi lagu 'playboy' *uhuk*kayasevenicon*uhuk*.

Temen temen geng gue ini sebenarnya adalah makhluk paling jahat yang ada di jagad, pernah pada saat perpisahan SMP, gue sedang tidur dengan nyenyak... kemudian gue terbangun dan melihat beberapa teman gue tertawa, gue bertanya kenapa, dan ternyata mereka sedang menertawakan foto gue (wajah gue saat tidur). Anjrit! Gue lagi ngga tidur aja difoto udah jelek, ini lagi tidur di foto. Gue langsung meminta mereka untuk menghapusnya........ ngga tau deh udah dihapus apa belum.

Selain itu, banyak sekali kejahatan yang mereka lakukan, baik terhadap gue maupun mereka menjahati satu sama lain. Namun itulah yang bikin per-geng-an menjadi seru. Kalau ngga ada yang jahat, geng hanyalah sebuah nama yang tidak berarti. Ya tapi liat dulu anggota gengnya kaya gimana... bahaya kalau sampai dia menganggap serius kejahatan yang dilakukan. Nanti bisa berujung bunuh bunuhan.

Gue juga pernah berbuat jahat. Salah satu kejahatan gue yang paling jahat adalah memasukkan tutup pulpen ke rambutnya Desi. Waktu itu adalah maulid nabi, dan seharusnya yang perempuan memakai kerudung, namun dia engga, maka dari itu, niat jahat gue muncul dan gue pun mulai menaruh tutup pulpen di rambutnya dia.

Dan...... sesuatu yang aneh terjadi.

Tutup pulpen gue menghilang ditelan rambutnya desi! Anjrit! padahal itu bukan pulpen gue, melainkan pulpennya Ambi. Akhirnya gue panik, gue pengen ngubek ngubek rambutnya desi tapi takut diomelin. Gue males, karena dia kalo udah ngomel berisik banget. Akhirnya gue mengembalikan pulpen itu tanpa tutup dan meminta maaf kepada Ambi.

Gue ngga tau apakah saat pulang kerumah, Desi menemukan tutup pulpen standar di rambutnya. Atau mungkin tutup pulpen itu masih ada sampai sekarang...

Gue.... ngga tau.

Masih banyak kejahatan yang gue lakukan, namun itu adalah kejahatan yang menurut gue jahat sekali. Gue meminta maaf kepada ambi yang sebesar besarnya atas insiden tutup pulpen ini.

Dan akhirnya, sampailah kita pada penutup. Gue ngga sadar ternyata udah nulis panjang lebar begini. Gue males banget ngoreksinya lagi, jadi maaf kalo adalah typo dan ada kalimat bahasa asing yang ditulis tanpa di berikan efek Italic.

Sekian,

Wassalamualaikum Wr. Wb.

P.S. ngga ada p.s

  • Share:

You Might Also Like

0 comments