Jonski's Birthday !!

By Ratna - February 16, 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sudah lama sekali --hingga gue lupa kapan tepatnya-- kita pergi kerumah Jone untuk merayakan hari ulang tahunnya yang sudah lama terlewat. Teman gue nge-post juga ternyata hahaha coba baca disini

Karena sudah di post, gue mau nambahin aja~.

Jadi pada hari itu kita memang pengin ke rumah Jone. Entahlah, memang sudah menjadi tradisi bagi sahabat SMP gue buat nyatronin rumah orang yang lagi ulang tahun. Kalau lagi hoki, palingan lo cuman bakal dikasih kue dan kemudian mereka (dan gue) bakal ngeloyor pergi begitu saja tanpa jejak. Namun kalau sedang tidak beruntung, mungkin lo bakal mendapatkan siraman ramuan laknat yang dibuat dengan cinta.

Dan pada hari itu, Jone sedang beruntung.

Waktu itu, sore, sekitar jam 5-an, gue datang ke rumah Dina karena diminta untuk ikut pergi kerumah Jone, dan gue meng-iya-kan. Sesampainya disana, yang baru dateng cuman si Tuti --dan Dina, si pemilik rumah--. Yaudah 'kan gue langsung parkir motor di dalem rumahnya dia, terus kita ngobrol.

Setelah beberapa lama ngobrol, tiba tiba obrolan kita nyampe ke topik yang sangat sakral 'IP'. Dan karena desakan yang menyerbu gue, akhirnya gue memberitahu IP gue dan..... mereka kayaknya biasa aja, malah si Tuti jadi curhat soal nilai.

Kemudian, ngga lama setelahnya, si mbok Yum Yumna dateng, dia naik motor, dan setelah dibukakan pintu pagar, si Yumse langsung masukin motornya dibelakang motor gue.

"IP lu berapa, Yum?" Tanya gue begitu Yumse baru turun dari motornya.

Seharusnya gue tidak menanyakan hal itu, gue bodoh banget. Harusnya gue udah tau kalau gue bakal sakit hati(?) mendengar jawaban si Yumse. Tapi, karena rasa penasaran gue lebih dominan daripada rasa sakit hati gue, akhirnya gue tanya juga.

"3,9 (gue lupa 3,9- berapa.. pokoknya 3,9 aja)."

OH MY GOD.

Teman teman dan juga gue melongo.

"tiga koma sembilan Yum?"
"Iya, gara gara ada satu yang amin"
"Hah? Amin?" Tanya gue sama Dina.

Lah, gue bingung ya.. Apa hubungannya IP dia sama si Amin? Atau kenapa dia malah meng-amin-kan? Apaan sih Yumse ngga nyambung betul.

"Iya, nilainya A mines" Lanjut dia.

"OOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!"

"Gue dengernya amin, gitu." Kata gue sambil ketawa ngakak, diiringi dengan anggukan serta cekikikan dari Dina.

Kemudian Ibunya Dina muncul, dan kitapun satu persatu salim sama Ibunya. Ibunya Dina baik banget, kita sampe disediain kursi, supaya ngobrolnya jadi enak. Lagi kenapa juga kita ngobrolnya di luar, gue juga ngga ngerti... pokoknya begitu.

Setelah sesi curhat selesai, kita masuk ke dalam rumah Dina. Gue dan yang lainnya ngga berhenti meneror Tuti dengan pertanyaan 'Si Jone belum pulang?' sehingga membuat Tuti terus menerus mengecek HP nya.

Si Jone, katanya, memang belum pulang dari kampus, jadi.... gue juga ngga ngerti gimana... kayanya dia ditinggal pergi oleh ojeknya gitu. Ini cukup drmatis, gue jadi teringat tentang kisah Yuka dengan Pak Samsul. Karena kita sudah lelah menunggu, dan langit telah berubah gelap... akhirnya kita memutuskan untuk menanyakan 'apakah Jone sudah pulang' kepada adeknya Jone, si Siska --lewat BBM di HP gue--.

Iya, si Siska, adeknya Jonski, yang mukanya mirip banget sama dia itu.

Pas kita mendapat balasan BBM, kita menemukan fakta yang mengejutkan.

Ternyata Jonski udah pulang.... daritadi.

OH!

Oke, setelah berembuk, kita memutuskan untuk pergi. Setelah kita mendapatkan alamat rumah Jonski dari si adeknya itu, kita langsung caw kesana. Iya, diantara kita berempat memang ngga ada yang tau dimana rumah Jonski. Meskipun kita sudah pernah kesana untuk menyantap es krim goreng bersama, namun karena kompleknya dia banyak gang kaya maharta kita jadi bingung. Untung adeknya baik dan dengan senang hati memberikan jalan beserta petunjuk jalan... gue jadi seperti punya GPS di BlackBerry.

Menyadari bahwa tidak ada seorangpun diantara kita yang punya lilin ulangtahun, kitapun mencari minimarket disepanjang jalan menuju rumah Jonski. Setelah menyinggahi dua minimarket, kita mendapat hasil nihil. Gue udah nyaranin pake lilin mati lampu aja, tapi gue malah dibilang bego. Padahal kan lilin mati lampu terang dan mungkin oke juga buat ditaro diatas kue~

Akhirnya kita berhasi mendapatkan lilin tersebut di minimarket deket rumah Jone. Setelah membelinya, kita langsung caw ke rumah Jone. Pas udah nyampe sana, kita langsung gerasak gerusuk menyusun lilin. Si Yumna kelihatan ribet banget, bahkan lilinnya sampe jatuh bangun karena dia rempong nyusun lilin yang lain sehingga dia menyenggol lilin lain yang sudah berdiri tegak di sebelahnya.

"Eh nyalain lilinnya," Kata Yumse yang akhirnya selesai juga ngebenerin lilin.
"Yaudah mana sini koreknya," Pinta gue, dan Dina meletakkan korek api gas ditangan gue yang memang sudah menjulur.

Setelah semua lilin menyala, langsung ada angin, sehingga beberapa lilin mati. Yaudah kan gue nyalain lagi, eh tapi langsung mati lagi.

"Yaudah lah didalem aja!" Seru Tuti yang kayanya ngga sabar.

Si Tuti meminta gue untuk nge-BM si Siska, meminta dia untuk keluar dan membantu kita untuk membuat Jone keluar dari rumahnya. Namun setelah si Siska masuk lagi dan meminta Jonski untuk keluar... si Jonskinya ngga mau keluar! 'takut ada apa apa' katanya.

Sejahat jahatnya mereka --iya, mereka, karena gue ngga jahat :D--, ngga mungkin mereka akan melakukan hal yang 'apa-apa'; seperti ngebakar elo hidup hidup; ngaben ditengah gang komplek yang sepi banget itu. Yang ada mereka bakal digebukin satu RT karena berisik, ckck.

Akhirnya kita masuk aja kedalem rumahnya, dan orang yang dijadikan tumbal untuk mengintip adalah Tuti, dan gue ikut mengintip dibelakangnya.

"Tuti....." Kata Jone menyebut panggilan terkasih tersebut dengan nada yang sangat lesu.

Gue ketawa dalem hati.

Si Jonski nyuruh kita duduk sementara dia mengambil pisau dan mangkok. Saat dia kembali, mata gue menerawang ruang tamunya yang banyak dihiasi foto foto.

"Dari sekian banyak foto, ngga ada foto gue, nih? Dih..." Kata gue, kemudian gue disorakin-________-

Si Jone yang telah menaruh sepotong kue dimangkok langsung menyuapi kita satu satu, so sweet banget. Kemudian kita ngobrol ngobrol gaje dan ngalur ngidul. Hingga topik sampai pada pertanyaan 'lo libur kuliah sampai kapan.'

"Kalau gue liburnya paling lama, sampai tanggal 18." Ucap Yumse bangga gitu.
"Maret Yum?" Sela Tuti, namun sepertinya tidak didengar Yumse karena dia masih asik nyerocos.

Setelah beberapa lama ngobrol, Yumse berucap kembali. "Berarti gue liburnya paling lama ya, hahaha"
"Emang lo sampe kapan?" Tanya Dina.
"18 Februari."
"Dih, gue maret!"
"....Lah, tadi katanya...." Kemudian dia melirik Tuti dan bertanya "....Lo wid?"
"Maret juga."

Semuanya langsung ngetawain Yumna.

Kemudian dia melirik ke arah gue dan menanyakan hal yang sama.
"Gue 11 Februari." Jawab gue.
"Tuh! si Ratna yang liburannya paling cepet! Kok aku yang diketawain?" Kata dia.
"Dih, tapi gue mah diem diem aja Yum, ngga pamer gitu hahahaha"

Dan Yumna diketawain lagi selama beberapa menit.

Setelah ngetawain Yumna, gue ngga ngerti apa yang dilakukan Tuti dan Dina yang saat itu sedang mengotak atik HP baru Yumna. Kemudian mereka --Dina, Tuti, Jone, dan Yumna-- minta difotoin. Iya, gue ngga ikut foto karena gue ngga begitu suka difoto.

Daaaaaannnn..... kitapun pulang kerumah masing masing setelahnya, dengan si Tuti yang dijemput bokapnya di depan Indomart.

Selesai~

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Selamat Ulang Tahun Jonski~!!!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments